Minggu, 23 Januari 2011

Hadiah Terbaik

Saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian saling mencintai. (Hadits)

Sebaik baik hadiah seorang muslim bagi saudaranya yang lain adalah nasehat yang dapat dijadikannya bekal di dunia dan simpanan di akhirat.

Nasehat hadiah terbaik? Mungkin perspektif setiap orang berbeda beda tentang hal ini. Tak apa, saya hanya ingin berbagi cerita, inilah cara saya melukiskan cinta, kasih sayang dan realita sebagai satu dari aplikasi wujud syukur.

Saya kira inilah hadiah pertama yang paling berkesan dari suami. Sepucuk surat yang 'diposkan' ke papa, rupanya 'alamat' yang, dituju sangat jelas. Ya … mungkin saja hatilah yang meng'imla penanya, hingga pesan aliran tinta hitam itu bermuara dengan tenang dilubuk hati. Senada mutiara bijak, "Perkataan yang berhulu dari hati akan sampai ke hati". O ya dulu statusnya masih calon menantu papa.

Nasehat yang pendek namun sarat pesan dan makna, darinya saya mandapat gambaran bagaimana seharusnya ciri-ciri dan idealisme seorang pengusung da'wah. Walau kita belum sampai pada titik itu, ralat karena memang tak akan pernah sampai setidaknya mendekati. Apa? Tuntutan Kesempurnaan.

Berikut kutipannya:

Dengan basmalah dan salam, serta sapa yang santun ia mengawali isi suratnya


Kesyukuran dan seluruh pujian hanyalah milik Allah, rabb yang tak henti mengucuri hamba hamban-Nya dengan nikmat dan anugerah-Nya.

Lewat moment sederhana ini izinkanlah ana tuk menggores beberapa kata yang mudah mudahan punya manfaat.

• Islam adalah agama perjuangan, penganutnya adalah para pejuang yang telah siap menggadaikan semua potensinya untuk kejayaan islam dan kaum muslimin.

• Hidup dibawah kesederhanaan adalah satu diantara ciri mereka, hidup dalam kemiskinan seolah akrab dengan kisah bahtera juang mereka.


• Merekalah generasi yang kokoh dalam aqidah –rububiyah- menjadikannya tak pernah takut terhadap apa yang akan tercicipi oleh tenggorokannya esok hari, -uluhiyah- menjadikannya mampu mempersembahkan porsi cinta yang dominant untuk Allah ta'ala, cinta yang terkristal dalam alunan lisan, dibetik hati, dirangkai anggota badan.

• Langkah langkah mereka adalah acuan dari impian nan agung, keikhlasan menjadi proyek prioritas, harapan tulus kepada rabbnya sebagai bumbu penyejuk nurani, kecintaan suci pada-Nya menjadikan iman di dada terasa manis.

• Rindu untuk selalu dekat dengan-Nya selalu mengusik tidur panjangnya, pengawasan cerdas_Nya selalu terngiang ngiang di telinga, balasan pahala nan pasti dari sisi-Nya terbayang di pelupuk mata, adzab pedih bagi yang durhaka menciutkan kepongahannya.

• Semua rangkaian rangkaian ini akan menjadi itaran pasti dalam bahtera keluarga, ia adalah bunga indah bagi yang mampu merawat, menyiram, mengatur siklus matahari, sabar dan yakin! Ia akan tumbuh kokoh dalam pijakan, indah dalam pandangan, selalu dalam kenangan, kebersamaan dengannya adalah kebahagiaan, berpisah dan jauh dengannya adalah kenangan yang tak dapat dilukiskan. Iapun dapat menjadi duri dan onak bagi siapa yang menyianyiakannya.


• Idealitas tidaklah selalu seiring dengan realitas! Kesiapan mental untuk melihat kemungkinan kemungkinan yang paling buruk sekalipun, haruslah terplaning.

Semoga Allah senantiasa memudahkan langkah langkah kita dalam menggapai ridho-Nya.

*****

Setelah menikah, tidak harus menanti moment-moment khusus baginya untuk selalu datang dan hadir dengan kejutan kejutan hadiahnya. Mulai dari buku, kaset, tas, baju, sepatu sampai laptop dan hp. Tapi semua itu tidak lebih berarti dari nasehat-nasehatnya, ataupun yang berupa kritikan.


Umur pernikahan kami masuk tahun ke empat, sudah dua 'amanah' yang dianugerahkan Allah, surat itu, nasehat itu tetap terjaga, saya simpan tidak saja di almariku tapi juga dihati saya.

From: http://jejak-jejak-hati.blogspot.com

0 komentar

Posting Komentar